Kultur dan Sikap Kiai terhadap Politik Praktis: Studi di Pesantren Al-Hamidy dan Al-Amien Madura
Main Article Content
Abstract
Each kiai has a different leadership style in influencing the political culture of the pesantren. This study is to describe the politics of education in the Al-Hamidy and Al-Amien Prenduan Islamic boarding schools, regarding affiliation to mass organizations and political parties. This research shows that the culture of political education at Al-Hamidy or Banyuanyar Timur and Al-Amien Islamic Boarding Schools is carried out by the two pesantren through the kiai as a passive political figure. While the Al-Amien students behaved more passively. Santri DMI Al-Hamidy Banyuanyar in a practical political context follows kiai politics on the basis of ta'diman to teachers even though in this context there is no coercion from the kiai (dhalem) side
Setiap kiai memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dalam mempengaruhi terhadap kultur politik pesantren. Kajian ini untuk mendiskripsikan politik pendidikan di pesantren Al-Hamidy dan Al-Amien Prenduan, tentang afiliasi pada ormas dan partai politik. Penelitian ini menunjukkan bahwa kultur pendidikan politik Pesantren Al-Hamidy atau Banyuanyar Timur dan Al-Amien, dilakukan oleh kedua pesantren tersebut melalui kiai sebagai figurnya sebagai politik pasif, hal ini berakibat pada santri banyuaanyar Timur relatif lebih aktif karena mengikuti pilihan kiai. Sementara santri Al-Amien bersikap lebih pasif. Santri DMI al-Hamidy Banyuanyar dalam kontek politik praktis mengikuti politik kiai dengan dasar ta’diman kepada guru walaupun dalam konteks ini tidak ada paksaaan dari pihak kiai (dhalem).
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Djauhari, Mohammad Idris, (2005) Alumni Pesantren sebagai perekat Umat. Prenduan: Mutiara Press
Ernas, Saidin & Ferry Muhammadsyah Siregar, (2010). Dampak keterlibatan pesantren dalam politik: Studi kasus pesantren di Yogyakarta. Kontekstualita, Vol. 25. No. 2. 2010
Hoddin, Muhammad Sholeh, (2020) Dinamika Politik Pendi¬di-kan Islam Di Indonesia; Studi Kebijakan Pendidikan Islam Pada Masa Pra-Kemerdekaan Hingga Reformasi. Jurnal Ilmiah Iqra’ Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan [FTIK] IAIN Manado Volume 14 Nomor 1 202.
Jannah, (2019) Hasanatul Pondok pesantren sebagai pusat otoritas ulama Madura. AL-Hikmah, Vol. 17. No. 2. Oktober.
Maghfiroh, Nailil. et. al. (2022) Politik Pendidikan Islam di Indonesia. Citra Ilmu, Edisi 35 Vol XVIII Oktober 2022.
Miles, M.B. and A.M. Huberman,(1984) Qualitative Data Analysis (Newbury Park, CA: Sage
Nambo, Abdulkadir B. (2005) Memahami tentang beberapa konsep politik (suatu telaah dari system politik. Jurnal Mimbar, Volume xxi No. 2 April-Juni 2005.
Prastiwi, Merlia Indah, (2015) Politisasi Pesantren dan pergeseran fungsi pesantren di Madura. Karsa, Journal of social and Islamic culture 23 (2) 208-220
Riyadi, Ahmad Ali (2012) Pesantren dalam bingkai politik birokrasi Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal IAi Tribakti, Vol. 23 Nomor 1 Januaei 2012.
Mufiqur Rahman, etal, (2021) Eksplorasi nilai-nilai kesetaraan dalam pendidikan pesantren mua’dalah. Jurnal pendi¬di-kan agama Islam journal of Islamic education studies, Vol. 8 No 1.
Syaiful, Ach. et. al. (2021) Equity Pedagogy di Pesantren Dirasatul Mualimin Islamiyah Al-Hamidy Banyuanyar. FIKROTUNA; Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Volume. 14, Nomor. 02, Desember 2021
Syarif, Zainuddin & Abd Hannan, (2020) Agama dan Poli¬tik: Konstelasi Pemikiran antara Kelompok Kultural dan Struktural pada Kalangan KiaiPesantren di Madura. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaa, Vol. 11, no. 1.
Edi Susanto, (2007) Revitalisasi nilai luhur Tradisi Lokal Madura (KARSA, Vol. XII No. 2 Oktober.
Wathoni, Kharisul, (2022) Pesantren dalam politik dan kebi¬ja-kan pendidikan di Indonesia
Halimi, Wawancara, Maret 2019
Syamsi, Wawancara, Juni 2019